Jumat, 22 Februari 2013



1.     Alih Kode

a.       Terjadinya alih kode antara si pembeli dengan si penjual yang saling tawar menawar harga pakaian
di pasar minggu Pangkalan Kerinci. Alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Padang.
Situasi: siang hari jam 11:12 tanggal 04 november 2012

Si Pembeli                        : “ baju yang ini harganya berapa buk?”
Si Penjual             : “ dua ratus dua puluh ribu buk.”
Si pembeli                        : “ seratus lima puluh bisa buk?”
Si Penjual             : “belum dapat buk, 200 lah buk.”
Si Pembeli            : “ kalau 150 saya ambil buk.”
Si Penjual             : “ kalau seratuih limo puluoh alun dapek untung di awak lai, duo ratuih tu baru dapek untung 10 ribu nyo ni.”
[kalau seratus lima puluh, belum dapat untung saya, harga dua ratus saja, hanya sepuluh ribu saya mendapatkan keuntungannya].


b.      Terjadinya alih kode di lingkungan tempat tinggal, tepatnya di sebuah warung, di sekitar kos. Alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Bangkinang
Situasi: malam hari jam 20:01 tanggal 05 november 2012

Pembeli                : “bang, ada rokok Dunhil?”
Penjaga Warung   : “indak ado do bang, la abi.”
[tidak ada bang, sudah habis]
Pembeli                : “rokok sampurna ado cu?”
[rokok sampurna ada bang?]
Penjaga Warung   : “ado.”
[ada]


c.       Terjadinya alih kode dari bahasa Melayu ke bahasa Indonesia  yang diucapkan ketika menyapa seseorang didalam alat transportasi air.
Situasi: pagi hari jam 08.00 tanggal 01 november 2012

NN           : “Ibuk nak kemane?”
[ibu mau kemana?]
MM          : “Saye nak ke Batam, awak nak kemane?”
[saya mau ke Batam, kamu mau kemana?]
NN           : “O ke Batam, tempat sape kat Batam buk? Saye turon kat tanjung Balai.’’
[oh ke Batam, tempat siapa di Batam bu? Saya turun di Tanjung Balai.]
MM          : “ Saya tinggal di Batam, saya ke Tanjung Batu cuma jalan-jalan tempat keluarga.  Sering ke Batam?”
NN           : “Sering, sebulan yang lalu saya disana.”
MM          : “ Dimananya di Batam buk?”
NN           : “Saye di Tiban BTN”
[ saya di Tiban BTN]
MM          : “ O di Tiban.”
[Oh di Tiban].


d.      Terjadinya pola alih kode antar bahasa, yaitu kode bahasa Jawa, kode bahasa  Inggris, dan kode bahasa Indonesia yang diucapkan oleh dua orang anak muda di daerah tempat tinggal saya.
Situasi: sore jam 16.49 tanggal 05 november 2012

Zz             : “Le, film-e apik yo?
[  Le, filmnya bagus ya?]
FK            : “ Amazing.”
[menakjubkan]
Zz             : “Ah, tidak juga.”


e.       Terjadinya alih kode ketika sedang duduk di teras rumah tetangga. Ada seorang mahasiswa Teknik Informatika bercerita tentang ujian MID semesternya hari ini dan ada seorang pemuda mengomentarinya.

Pemuda 1   : “ tadi banyak sekali soal Ujiannya pusing aku”.
Pemuda 2   : “kalau mumet tinggalkan ae, ojo di isi”
[kalau pusing tinggalkan saja, jangan diisi”
Pemuda 1   : “engko elek pulak ponten ku”.
[nanti tidak baik pula nilai saya]
Pemuda 2   : “mangkane belajar, ben ra mumet”.
[makanya belajar, biar tidak pusing”




2.     Campur Kode

Terjadinya campur kode di antara perbincangan bersama teman-teman kos pada waktu yang berbeda.

1.      Situasi: pagi hari jam 09:37 tanggal 05 november 2012 di depan kamar kos, seorang anak kos bertanya kepada temannya yang ingin pergi
AA                   : “ nko mau kemana?”
[nko= kamu] dalam bahasa melayu kepri
BB                   : “ aku mau ke warung.”



2.      Situasi  : Pagi hari jam 06:50 tanggal 06 november 2012 di depan kos ketika seorang anak kos terburu-buru ingin pergi
FW                 : “kemana ang?”
[ang= kamu] dalam bahasa padang
KW                : “ke kampus.”

3.      Situasi  : Sore hari jam 16:21 tanggal 05 november 2012 ketika seorang anak kos sedang mengajak temannya pergi
DD                 : “ayo kita pegi.”
HH                 : “ayo lets go.”
[lets go= pergi] dalam bahasa Inggris

4.      Situasi: pagi hari jam 09:01 tanggal 02 november 2012 ketika seorang anak kos ingin pergi, dan tiba-tiba datang seorang temannya memberitahukan bahwa bajunya kotor
DW                : “Lisa, baju kamu kotor tuh!”
BA                 : “what?!”
[what= apa] dalam bahasa Inggris

5.      Situasi: jam 06:00 pagi tanggal 06 november 2012 ketias seseorang sedang duduk sendirian di atap kos sambil melantunkan nyanyian kecil
QQ                 : “ ngapain duduk sendirian disitu?”
YY                 : “tak ade,menghirup udara segar saja.”
[tak ade= tak ada] bahasa melayu


Jadikanlah wanita itu sebagai RATU, selalu dilindungi dan disayangi. Sayangi Ratumu, seperti kamu menyayangi dirimu dan keluargamu. Bahagiakan ratumu semampumu.
jangan kau jadikan perempuan itu sebagai ROKOK, setelah habis langsung dicampakkan.

Sebagai Seorang wanita, hargailah seorang Lelaki, karena lelaki adalah IMAMmu yang menjadi pemimpin dalam hidupmu. JIKA sebagai RATU tidak menghargai seorang LELAKI, berarti ia adalah RATU IBLIS!