Selasa, 26 Maret 2013
Pengertian Biografi Serta Cara Menulis Biografi
Kamis, 14 Maret 2013
Makna Kata Majemuk
Kata majemuk atau kompositum
adalah gabungan morfem dasar yang seluruhnya berstatus sebagai kata yang
mempunyai pola fonologis, gramatikal, dan semantic yang khusus menurut kaidah bahasa
yang bersangkutan. Pola khusus tersebut
membedakannya dengan frasa atau gabungan kata-gabungan morfem
yang bukan kata majemuk. Misalnya, dalam bahasa Indonesia kamar mandi
adalah kata majemuk, sedangkan baju hijau adalah frasa; dalam bahasa
inggris blackbird adalah kata majemuk, sedangkan black bird
adalah frasa.
Kata majemuk dibentuk oleh
proses pemajemukan atau komposisi yang merupakan proses morfologis,
sedangkan frasa dibentuk oleh proses sintaksis. Kata majemuk dalam bahasa
Indonesia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. ketaktersisipan
yang berarti di antara unsur-unsur kompositum tidak dapat disisipi apa pun;
2. ketakterluasan
yang berarti setiap unsur kompositum tidak dapat diimbuhkan
kecuali sekaligus; serta
3. ketakterbalikan
yang berarti unsur kompositum tidak dapat dipertukarkan
Kata majemuk memiliki struktur
tetap, tidak dapat di sisipi kata lain. Contohnya:
Meja makan
gabungan kata di atas termasuk contoh kata majemuk karena strukturnya
tetap, tidak dapat diubah-ubah letaknya.
Makan meja (tidak logis)
Kemudian, gabungan kata tersebut tidak dapat disisipi oleh kata lain, seperti
yang, sedang, dan lain-lain.
Meja (yang) makan (tidak logis)
Meja (sedang) makan (tidak logis)
Selain itu, ciri lain dari kata majemuk adalah gabungan kata tersebut
membentuk makna baru. Namun, makna baru tersebut masih dapat dirunut atau
ditelusuri dari makna kata pembentuknya.
Meja makan
gabungan kata di atas termasuk contoh kata majemuk karena strukturnya tetap, tidak dapat diubah-ubah letaknya.
Makan meja (tidak logis)
Kemudian, gabungan kata tersebut tidak dapat disisipi oleh kata lain, seperti yang, sedang, dan lain-lain.
Meja (yang) makan (tidak logis)
Meja (sedang) makan (tidak logis)
Selain itu, ciri lain dari kata majemuk adalah gabungan kata tersebut membentuk makna baru. Namun, makna baru tersebut masih dapat dirunut atau ditelusuri dari makna kata pembentuknya.
Rumah baru (a)
Tono sakit (b)
Rumah sakit (c)
secara gramatika (tata bahasa) makna yang terbentuk pada contoh (a) dan (b)
sama dengan makna leksikal unsur pembentuknya. Gabungan kata di atas mempunyai
makna “rumah (yang) baru” (a) dan “Tono (sedang) sakit.”
Berbeda halnya dengan gabungan kata pada contoh pertama (a) dan kedua (b), gabungan
kata pada contoh kedua (c) secara gramatika makna yang terbentuk berbeda dari
makna leksikal unsur pembentuknya. Makna kata secara leksikal pada contoh kedua
(c) adalah “rumah (yang/sedang) sakit.” Makna ini tidak logis, yaitu benda mati
dapat merasakan sakit seperti halnya makhluk hidup (manusia). Namun, makna yang
terbentuk dalam contoh (c) adalah “rumah tempat merawat orang sakit.” Inilah
yang disebut dengan membentuk makna baru tetapi makna baru tersebut masih dapat
ditelusuri dari makna kata pembentuknya.
Berbeda halnya dengan gabungan kata pada contoh pertama (a) dan kedua (b), gabungan kata pada contoh kedua (c) secara gramatika makna yang terbentuk berbeda dari makna leksikal unsur pembentuknya. Makna kata secara leksikal pada contoh kedua (c) adalah “rumah (yang/sedang) sakit.” Makna ini tidak logis, yaitu benda mati dapat merasakan sakit seperti halnya makhluk hidup (manusia). Namun, makna yang terbentuk dalam contoh (c) adalah “rumah tempat merawat orang sakit.” Inilah yang disebut dengan membentuk makna baru tetapi makna baru tersebut masih dapat ditelusuri dari makna kata pembentuknya.
Senin, 04 Maret 2013
ASPEK MAKNA
A.
Aspek-aspek Makna
Aspek-aspek makna dalam semantik ada 4 (empat) hal yaitu:
1. Pengertian
Pengertian disebut juga dengan tema. Pengertian ini dapat dicapai apabila pembicara dengan lawan bicaranya atau antara penulis dengan pembaca mempunyai kesamaan bahasa yang diapakai atau disepakati bersama. Lyons mengatakan bahwa pengertian adalah system hubungan-hubungan yang berbeda dengan kata lain diadalam kosa kata. Sedangkan Ulman mengatakan bahwa pengertian adalah informasi lambang yang disampaikan kepada pendengar.
Contoh:
a. Celana ini pendek.
b. Celana ini tidak panjang.
Kalimat (a) dan (b) memiliki satu pengertian, meskipun kata “pendek” diganti dengan ukuran kata “tidak panjang”.
2. Nilai Rasa
Aspek makna yang berhubungan dengan nilai rasa berkaitan dengan sikap pembicara terhadap hal yang dibicarakan. Nilai rasa yang berkaitan dengan makna adalah kata-kata yang berhubungan dengan perasaan, baik yang berhubungan dengan dorongan maupun penilaian. Jadi, setiap kata mempunyai makna yang berhubungan dengan nilai rasa dan setiap kata mempunyai makna yang berhubungan dengan perasaan.
Contoh:
“Saya akan pergi” (menunjuk pada dorongan).v
“Engkau malas” (menunjuk pada penilaian).v
Kata-kata: Saya, pergi, malas; mempunyai nilai rasa.
3. Nada
Aspek makna nada menurut Shipley adalah sikap pembicara terhadap kawan pembicara. Aspek nada berhubungan pula dengan aspek makna yang bernilai rasa. Dengan kata lain, hubungan antara pembicara dengan pendengar akan menentukan sikap yang tercermin dalam kata-kata yang digunakan.
Contoh:
“Pulang !” (kata ini menunjukan bahwa pembicara jengkel atau dalam suasana tidak ramah).v
“Pulang ?” (kata ini menunjukan bahwa pembicara menyindir).v
4. Maksud
Aspek maksud menurut Shipley merupakan maksud senang atau tidak senang, efek usaha keras yang dilaksanakan.
Maksud yang diinginkan dapat bersifat deklarasi, imperative, narasi, pedagogis, persuasi, rekreasi atau politik.
Contoh:
Orang berkata “Hai akan hujan”. Pembicara bermaksud:
a. Cepat-cepat pergi.
b. Bawa payung.
c. Tunda dulu keberangkatan.
Sifat yang tidak baik
Kebiasaan buruk mulai muncul kembali. Mudah lupa dengan tugas kuliah. Seharusnya semakin banyak tugas, semakin membuat rajin, tetapi malah sebaliknya. Tugas dibawa tidur, ketika besok mau diantar baru sibuk mengerjakannya. Rusak generasi penerus bangsa jika semua orang berprilaku seperti ini. huffftttt....
Minggu, 03 Maret 2013
GALAU
Aku terdiam sepi disaat pikiran ini berkecamuk tak menentu. Pikiran antara tugas kuliah, proposal, masalah keuangan, masalah hati, dan banyak lagi. Ingin rasanya berada dirangkulan sang bunda, agar hati ini tenang. Namun apalah daya, hidup di rantauan memisahkanku dari kasih sayang sang bunda. Hidup di rantauan membuatku mengerti betapa sulitnya melakukan pekerjaan rumah sendirian, mengatur keuangan sendirian, menyelesaikan masalah sendirian. Walau sering air mata ini menetes, namun inilah hidup.
zaman sekarang, teman gak bisa diharapkan
aneh ya teman zaman sekarang ini, lagi butuh kita pada nempel ke kita. giliran kita yang butuh, gak bisa diharapkan. Sungguh... nyesak kali dihati ini, baru minjam sebentar aja udah di ambil lagi barang tersebut. Mentang2 kita gak punya itu barang, minjam bentar aja gak bisa huffftt.... :'(
coba giliran dia yg minjem, kalo ada pasti dpinjemin. Cukup sekali aja minta pertolongan teman. Sekarang hidup sendiri-sendiri aja lagi, gak usah minta bantuan teman. Butuh sesuatu, beli aja! gak banyak uang pun, disanggup2 kan aja buat beli yg dibutuhkan, pake uang jajan pun gak masalah. Dianggap seperti kita gak mampu beli aja, aku memang miskin, tpi kalo hanya sekedar beli barang sekecil itu masih sanggup lagi... beli 3 buah pun masih sanggup lagi bapak aku belikan, hoho (sombong... ). aku pake barang ko karena udah malam aja, lagian aku butuhnya sebentar aja pun. tunggu aja giliran ko yg butuh aku eh... jgn harap ko mau aku bantu!
Nama Sekolah : SMA YLPI Marpoyan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester :VII/2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester :VII/2
Standar
Kompetensi : Membaca
Memahami wacana tulis melalui kegiatan membaca intensif dan membaca memindai.
Memahami wacana tulis melalui kegiatan membaca intensif dan membaca memindai.
Kompetensi Dasar
|
Materi Pokok
|
Indikator
|
Kegiatan Belajar
|
Alokasi Waktu
|
Bahan dan alat
|
Penilaian
|
Mengungkapkan hal-hal yang dapat diteladani dari
buku biografi yang dibaca secara intensif.
|
·
Mengungkapkan
hal-hal teladan dari tokoh dalam biografi
·
|
·
Mampu mendata hal-hal yang dapat diteladani
|
·
Memilih buku biografi yang disukai
·
Menulis hal-hal yang dapat diteladani dari
buku biografi yang dibaca
|
1x15
|
Buku biografi
|
Jenis tagihan
·
Tugas individu
Bentuk instrumen
·
proyek
|
jum'at, 01 maret 2013
hanya kata maaf yang mampu kuucapkan untuk seseorang...
"terimakasih ya bang, sudah mau jujur tentang perasaan abang terhadap Nha... jujur Nha kaget banget mendengarnya. Tapi sebelumnya Nha minta maaf, karena Nha udah punya cowok, dan Nha sayang dia, hubungan kami tinggal bebetapa hari lagi memasuki satu tahun. Nha harap abang bisa memakluminya dan Nha berharap abang mau berteman sama Nha.Gak usah sungkan2 sama Nha, anggap aja Nha adek abang... kalo ada yang ingin diceritakan, boleh curhat sama Nha, Nha siap mendengarkan. Nha juga akan doakan semoga lancar Skripsi abang, semoga abang menemukan cewek yang lebih lebih dari Nha, dan sukses selalu. kalo udah sukses, jangan lupa sama adek2 ya?? :D "
sebenarnya aku tidak ingin ada perasaan seseorang yang terluka, tetapi aku juga tidak ingin orang yang aku sayangi juga ikut terluka karena hal ini.
bang R..., MAAF jika abang terluka karena Nha. sekali lagi MAAFKANLAH...
Langganan:
Postingan (Atom)